Pemerintah Diharap Lebih Perhatian Terhadap Pelra dan Penyeberangan Ujung- Kamal

596
Anggota DPR RI komisi v Bambang Haryo saat turba melihat langsung kondisi penyeberangan Ujung-kamal didampingi GM ASDP, Rudi Hanfia dan Dir ops DLU , Rahmatika dan Kepala Cabang DLU Tanjung Perak, Donie Suryo

SURABAYA, BERKASNEWS.COM-Masa reses Anggota DPR RI komisi V Bambang Haryo kali ini mengunjungi Pelayaran Rakyat (Pelra) Kalimas yang dirasa butuh perhatian serius dari pemerintah. Pasalanya banyak aturan yang sangat tidak pro terhadap Pelayaran Rakyat misalnya: pembatasan operasional yang maximal  500 mil,pembatasan Bahan bakar minyak (BBM),  larangan bahan baku kapal pinisi, belum lagi soal regulasi dikumen. ” ya kalau transportasi darat  kehabisan BBM gampang, kalau kami kehabisan dilaut gimana” kata ketua DPC Pelra Yusuf

Kondisi ini yang membuat politikus partai Gerinda ini terpanggil untuk mengunjungi sekaligus menyerap aspirasinya.

” kondisi pelra saat ini hidup segan mati tak mau, makanya pemerintah harus lebih meningkatkan perhatian terhadap pelra ini, karena hingga kini belum ada regulasi yang menjadi payung hukum pelra” kata Bambang , kamis , (15/11/2018)

Bambang haryo saat berdialog dengan pengurus pelra

Kata Bambang, keberadaan pelra ini berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan mengurangi disparitas logistik diluar pulau jawa,untuk itu mestinya pelra ini dapat dana untuk memperbaiki kapal pinisi,

“dari pada buat infrastruktur yang gak jelas dan tidak kepakai seperti kertajati dan lain-lain” jelasnya

Kondisi Penyeberangan kapal Ferry Ujung – Kamal

Bos PT DLU ini juga mengunjungi Penyeberangan Kapal Ferry Ujung- Kamal  yang kian terpuruk pasca pengratisan jembatan Suramadu.
Numun kondisi ini tidak mala dapat perhatian serius dari pemerintah pusat maupun provinsi.bahkan anjuran untuk menutup penyeberangan ini terlontar dari orang nomer wahid dijawatimur.Hal itu diungkapkan  politisi Fraksi Gerindra,  bahwa kalimat penutupan yang dilontarkan Gubenur Jawa Timur Soekarwo itu tidak cukup beralasan.
“bukan hanya ngawor tapi  ngawur pool, apakah sudah melakukan kajian atau analisa yang benar kok ngomong seperti itu,” tandas Bambang

Menurutnya keberadaan penyeberangan Ujung – Kamal itu masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat, karena tidak semua orang Madura yang mau mengunakan jembatan Suramadu untuk aktivitasnya ke Surabaya. Disamping itu, akan sangat berbahaya jika penyeberangan ini ditutup sebab kalau jembatan Suramadu mengalami masalah,   akses alternatif yang berfungsi sebagai back up.
“Ferry itu justru dengan adanya Suramadu akan berfungsi sebagai cadangan atau penyangga dari kondisi yang buruk. Kecuali ada jembatan lain bisa saja jadi pendampinya” urainya

Meski sebenarnya  selama ini nyatanya mereka sudah mengalami kerugian yang serius selama beroperasi.
“Bayangkan, 2 miliar setiap tahun ASDP harus menanggung kerugian, belum lagi pihak swasta dalam hal ini PT Dharma Lautan Utama juga mengalami hal yang sama tapi karena mempertimbangkan peranan dan fungsinya lintasan itu tetap dipertahankan meski dalam keadaan merugi,” tukasnya

Disamping itu, kapal ferry itu juga bisa digunakan sebagai kapal wisata air di kolam Tanjung Perak yang notabene sudah menjadi ikonnya Tanjung Perak sejak dulu. Bahkan operasional kapal-kapal ferry  hingga saat ini tidak pernah merepoti pemerintah meski sudah menghimbau kepada pemerintah untuk memberikan subsidi operasional kepada ferry di lintasan ini dan kepelabuhannya padahal kapal ini adalah angkutan untuk masyarakat bawah.

General Manager PT ASDP Rudy Hanafiah mengamini, dalam operasionalnya dua kapal penyeberangan yang dioprasikan memang selama ini setiap tahunnya mengalami kerugian, “Tapi kami juga tidak ambil diam bagaimana untuk mencari solusi agar lintasan ini tetap bisa dinikmati masyarakat” tuturnya

Lanjut Rudi,”Kami ada rencana melakukan pengembangan dermaga untuk kapal-kapal long distance untuk lakukan subsidi silang guna menanggulangi kondisi kerugian selama ini,” katanya

dengan hadirnya kapal-kapal long distance nantinya akan meramaikan arus bongkar muat barang ke berbagai daerah.(an)

Facebook Comments