SURABAYA , BERKASNEWS.COM- Sangat ironis Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang yang digadang-gadang sebagai pelabuhan green port and clean see, hanyalah slogan semata, sebab fakta dilapangan jauh dari apa yang selama ini dikoar-korkan. Sebut saja jalan Kali Anget maupun penataan di pelabuhan kali mas yang sangat semrawut dan kumuh ,belum lagi soal reklamasi pelabuhan kalimas ( hal ini akan diulas pada berita selanjutnya-red).
Padahal Kondisi jalan kalianget yang sangatlah amburadul ini tidak jauh dari kantor dimana dia bekerja setiap hari, namum, kesanya pelindo Tanjung Perak acuh entah belum tahu atau memang sengaja membiarkan?
Kondisi jalan Kalianget yang tepatnya depan kantor Mapolres KP3 yang semula dimanfaatkan sebagai tempat jualan dengan membayar sewa ke Pelindo cabang perak (struktural waktu itu), tapi kemudian bangunan tersebut dirobohkan dengan alasan gak bayar. Namun perobohan gedung itu tidak membuat jalan tersebut menjadi bersih dan rapi karena tidak segera dibangun sesuai peruntukannya, sehingga tempat tersebut digunakan parkir truck maupun maupun kendaraan R4 yang lain hingga makan ruas jalan, bahkan juga digunakan bongkar muat barang.
Chief Executive Officer (CEO) Regional Jawa Timur, Onny Djayus tidak bersedia memberi respon atas kebutuhan informasi publik.upaya wartawan ini untuk mengkonfirmasi melalui nomer seluler juga belum berhasil.Hingga kami (berkasnews, teropong dan expostnews) terpaksa menunggu orang nomer satu dipelabuhan regional jatim tersebut di loby kantor untuk sebuah balance sebuah berita, namun mantan General Manger Pelabuhan Gresik tersebut tidak mau berkomentar hanya mengarakan kami ke salah satu staffnya,”silakan ke pak Margo saja,” ujarnya sembari buru- buru masuk mobil Dinas mewahnya, kamis (9/8/2018)
Sumargo, selaku Regional Manager of HC & GA saat kami datangi juga melakukan hal sama padahal (dia red) berada dalam rungan,” Bapaknya Repot pak, silakan ke Pak Deputy saja, kata sekretarisnya
Kami pun akhirnya ditemui Deputy Manager GA and Communications Aji wilis, meskipun jawabanya sangatlah normatif,
“Masak sih..? Kalau begitu nanti kami evaluasi, dan akan kami tata. Untuk Kalimas (Pelabuhan Kalimas, red) masih dalam penataan,” jawab pria yang sudah tidak asing bagi kami.( bersambung )
