Transformasi sistem pendukung operasional, SPTP Implementasikan TOS

76

SURABAYA, BERKASNEWS– Subholding  Pelindo Terminal Peti Kemas (SPTP) melanjutkan proses transformasi sebelumnya operasionalnya kali ini  meremajakan diteruskan  sistem pendukung operasional di Terminal Peti Kemas (TPK) Ambon, Maluku. Dengan menyentuh sisi sistem operasi terminal yaitu meng implementasikanTerminal Operating System (TOS) Nusantara.

“TOS Nusantara merupakan sistem operasi terminal peti kemas yang berstandar internasional yang secara bertahap akan diimplementasikan di seluruh terminal yang dikelola oleh SPTP,” kata widyaswendra sekretaris perusahaan SPTP

Wendra mengatakan, implementasi TOS Nusantara di TPK Ambon merupakan rangkaian kedua setelah sebelumnya sistem tersebut diimplementasikan di TPK New Makassar pada 1 Oktober 2022 lalu.

Penggunaan TOS Nusantara di TPK Ambon ditandai dengan kegiatan bongkar muat peti kemas Kapal Tanto Semangat sebanyak 300 boks pada Jumat (18/8).

Menurutnya, sistem ini akan mempermudah perencanaan dan pengendalian kegiatan operasional dan menghasilkan informasi yang lengkap. Sistem ini juga akan terhubung dengan portal pelanggan bagi pengguna jasa SPTP.

“Sebelumnya TPK Ambon sudah menggunakan sistem yang cukup baik dalam kegiatan operasional terminal sejak pertama kali dioperasikan oleh SPTP pada tahun 2022 lalu. Dengan TOS Nusantara ini diharapkan kegiatan pelayanan yang sudah baik saat ini bisa meningkat lebih baik lagi untuk seluruh pelanggan perusahaan,” tandasnya

Sistem TOS Nusantara memiliki beberapa keunggulan. Selain sudah berstandar internasional, sistem ini juga telah memenuhi standar operasional terminal peti kemas SPTP.
Selain itu, memiliki tampilan 3 dimensi, sehingga memberikan kemudahan dalam pengaturan kegiatan peti kemas baik di lapangan penumpukan maupun di atas kapal. Hal ini akan mendukung kegiatan operasional TPK Ambon yang sudah berbasis planning and control.

Bagi pelanggan perusahaan, sistem baru ini akan memudahkan mereka dalam mengakses layanan TPK Ambon. Permohonan layanan dapat dilakukan dalam 1 aplikasi portal, dapat diakses dari bermacam gawai dimana pun dan kapan pun, menyediakan satu menu untuk berbagai layanan.

Sistem ini juga mendukung pembayaran secara elektronik, pengguna juga dapat melakukan pembatalan permohonan layanan selama belum dilakukan pembayaran. Pengguna jasa juga dapat melihat jadwal kedatangan kapal pada beranda aplikasi portal pelanggan.

“Sistem ini juga didukung dengan layanan pelanggan yang siap setiap saat dalam membantu para pengguna jasa PT Pelindo Terminal Petikemas,” katanya pula.

Kepala PT Tanto Intim Line Cabang Ambon Vence Pattiwael menyebut, sebelum pemberlakuan sistem baru di TPK Ambon pihaknya beserta para pengguna jasa lain telah memperoleh sosialisasi dan pelatihan untuk mengoperasikan portal pelanggan.

Menurutnya, sistem baru yang digunakan saat ini memberikan informasi yang lebih rinci. Vence mencontohkan jika pada sistem sebelumnya antara peti kemas berpendingin (reefer container) dan peti kemas biasa (dry container) masih dicatat sama, maka di sistem baru saat ini kedua jenis peti kemas tersebut sudah dibedakan. Termasuk juga informasi mengenai jumlah tagihan (bill payment) yang dibayarkan juga lebih terperinci.

Vence berharap pengoperasian TOS Nusantara di TPK Ambon dapat mendukung operasional terminal menjadi lebih baik lagi. Pengoperasian TPK Ambon oleh SPTP membawa sejumlah perubahan. Ia mencatat rata-rata produktivitas bongkar muat sebanyak 30 boks per jam dengan rata-rata jumlah bongkar muat sebanyak 500 boks peti kemas per kapal.

“Waktu tambat (port stay) kami rata-rata sekitar 20 jam per kapal. Kami setiap bulan ada 4-5 kunjungan kapal di TPK Ambon,” kata Vence

Ia mengaku puas dengan layanan yang diberikan oleh PT Pelindo Terminal Peti Kemas di TPK Ambon. Sejak pengoperasian oleh SPTP pada tahun 2022 lalu, komunikasi menjadi lebih mudah. Kendala-kendala yang dihadapi oleh pengguna jasa segera ditindaklanjuti dan memperoleh solusi.

PT Pelindo Terminal Peti Kemas mencatat arus peti kemas di TPK Ambon periode Januari sampai dengan Juli 2023 sebanyak 58.279 TEUs. Sementara pada periode Januari sampai dengan Desember 2022 tercatat sebanyak 108.999 TEUs.

Perusahaan pelayaran SPIL sendiri menguasai hampir separuh market share peti kemas di TPK Ambon dengan rata-rata 10-12 kunjungan kapal per bulan dengan rata-rata bongkar muat peti kemas sebanyak 400 boks per kapal.

Selama tahun 2022 lalu, SPIL mencatat bongkar muat peti kemas di TPK Ambon sebanyak 52.613 TEUs. Periode Januari sampai dengan Juli 2023 tercatat sebanyak 27.731 TEUs.

Facebook Comments