SURABAYA, BERKASNEWS.COM – Kepala Bidang penjagaan ,Patroli dan penyidikan (P3) Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya, Edy Sumarsono akhiri Tugas dan masuk purna bhakti sebagai Aparatur Sipil Negara dengan selamat,sebab maraknya saber Pungli yang dibentuk Pemerintah untuk mengintai dan menindak para aparatur yang diduga melakukan penyelewengan tugas pokok dan fungsinya (topoksi), selain Edy juga ada 11 pegawai yang masuk purna tugas,pada awal pebruari 2018 ini,
“Ya. Kata paling tepat untuk teman-teman kita ini, tidak lain adalah, Selamat Tinggal Saber Pungli,” canda Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya, Amiruddin dalam sambutannya saat melepas 8 dari 12 pegawai purnatugas yang menghadiri acara pelepasan, Rabu (31/1/2018).
Amiruddin juga berharap agar kelak dirinya kelak bisa sampai purna tugas dengan aman dan selamat juga,sebab dirinya menyadari betapa berat tanggung jawab yang dipikulnya,serta tuntutan berkerja yang bersih dan profesional.
“Saya pun bertanya pada diri sendiri, bisa nggak kita mencapai purnabakti dengan aman dan selamat? Kita hanya bisa berdoa dan berupaya sebaik mungkin menjalani tugas sesuai dengan bidang dan tanggung jawab yang diemban. Mudah-mudahan, dijauhkan dari panggilan hukum,” harapnya
Tak lupa, Amir menyampaikan, rasa terima kasih dan apresiasinya terhadap 12 pegawai yang tercatat hampir 30 tahun mengabdikan diri di kantor regulator keselamatan dan keamanan berlayar di Surabaya tersebut. Bahkan, kata Amir, ada pegawai yang saat ini dilepas masa purnanya, telah bergabung dengan Kementerian Perhubungan sejak usia 20 tahun. “Saya di usia 20 tahun masih jadi ‘pemberontak,” kata aktivis kampus ini dengan senyum tersungging.
Menurutnya, yang tampak santai juga mengungkapkan, masa purnabakti jajaran pegawai di instansi yang dipimpinnya, hampir setiap bulan sejak September 2017 banyak yang memasuki pensiun. Hanya saja, pihaknya menetapkan seluruh pegawai yang tidak sama masa pensiunnya tersebut dilepas pada gelaran pelepasan yang dilangsungkan di pelataran dermaga Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya.
“Setelah kami rembuk, ada kesepakatan untuk menetapkan awal tahun ini diselenggarakan acara pelepasan,” akunya.
Sementara, Edi Sumarsono mengatakan, setiap perjumpaan pasti ada perpisahan. Dinamika kehidupan ini, kata Edi, selalu berputar dan tidak bisa lepas dari diri individu manusia sebagai makhluk mulia ciptaan Tuhan yang jauh dari sempurna.
“Terima kasih atas semuanya dan mohon maaf bila ada khilaf selama saya bertugas. Yang pasti, kalau tadi Pak Syahbandar bilang Selamat Tinggal Saber Pungli, tapi lihat besar dan kecilnya dulu,” seloroh pejabat 4C yang mengawali karier di Perhubungan Laut sejak 1979 dan diangkat pegawai di tahun 1980 ini dengan nada guyon.
Mantan Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Tanjung Uban tersebut mengaku, jalinan kebersamaan di jajaran Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak sulit untuk dilupakan. Edi yang menjabat satu setengah tahun itu juga mengaku, jalinan kekompakan diantara stakeholder dan eskternal maupun internal Kesyahbandaran Tanjung Perak memang layak dikenang. “Banyak hal, sulit sekali untuk saya ungkapkan,” cetusnya dengan mata berkaca-kaca.(sa/han)