SURABAYA, BERKASNEWS– Diklat pandu tingkat II yang di ikuti 92 siswa yang terdiri dari PMLI dan BP2TL jakarta digelar di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, hal itu dilakukan karena Pelabuhan Tanjung perak dianggap mumpuni untuk pelaksanaan pandu, karena perairannya, tingkat kesulitannya dan saran prasarana cukup mumpuni untuk praktik. ” Diklat Pandu ini merupakan hajatan rutin yang diselenggarakan tiap tahun” kata Kasubdit pemanduan dan penundaan kapal Direktorat kepelabuhanan Perhubungan Laut, Capt. Renaldo Syukri saat rapat evaluasi monitoring bersama Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, dan Pelindo Sub Regional jawa di Gedung jangkar kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung perak Surabaya.
Dengan kondisi seperti ini Renaldo mengharapkan kedepan dalam menjalankan peran sebagai seorang Pandu diharapkan mempunyai integritas karena saat ini banyak Terminal khusus (tersus) dan terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS) maupun pelabuhan- pelabuhan yang berkembang yang membutuhkan pandu-pandu, ” makanya kebutuhan pandu ini diharapkan berkembang untuk melayani semua tersus, tuks dan pelabuhan diseluruh Indonesia” ujar Renaldo.
Adapun mekanisme pelaksanan tugas sebagai pandu yang diharapkan kedepan kata Renaldo, para siswa ini diberi trining, dan pemahaman kendati dalam diklat ini sudah dibekali dasar yang harus dilakukan seorang Pandu dalam menjalankan tugas agar tidak melakukan deviasi suatu pekerjaan.
“Candu atau calon pandu kita didik dan bentuk dengan dasar aturan dan SOP agar mentalitasnya menjadi baik sehingga kedepan tidak merusak sistem pemanduan saat melaksanakan pekerjaaanya masa- masa mendatang”, lanjutnya
Sementara disisi lain para pandu dalam melaksanakan tugasnya dalam pengawasan Kesyahbandaran dimasing-masing, sebagai fungsi pengawasan Regulator Kepelabuhan ini punya hak ,” makanya kalau terjadi permasalahan ya segera dilaporkan ke Syahbandar biar nanti pengawas yang memberi tindakan apabila terjadi deviasi”, pungkas Renaldo.