SURABAYA, BERKASNEWS. COM- Single Submission (SSm) dan Joint Inspection yang diterapkan PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III (Persero) di Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS), juga bakal diberlakukan di Terminal Petikemas Surabaya (TPS) dan Terminal Teluk Lamong (TTL). Dengan harapan, lompatan terobosan dalam upaya menekan waktu dan biaya logistik yang sudah berjalan tersebut juga berlaku untuk komoditas ekspor.
“Yang sudah berjalan di alur impor barang ini akan terus kita kembangkan dan tidak menutup kemungkinan juga untuk barang ekspor. Karena ini solusi realistis dalam menekan biaya logistik,” ujar Heru Pambudi, Dirjen Bea dan Cukai (BC), Minggu (5/7/2020).
Pelindo III sendiri mengeklaim bahwa, Penerapan joint inspection di TPKS mampu menekan biaya logistik di pelabuhan hingga 38%. Apalagi, jika status peti kemas flag joint inspection di SSm sudah terbit sebelum bongkar di pelabuhan, maka efisiensi biaya logistik bisa mencapai 49%.
“Kami sudah mengkalkulasi kemungkinan efisiensinya secara cermat,” kata Putut. Sri Muljanto Direktur Operasi dan Komersial PT Pelindo III
Menurutnya, apabila hal ini sudah bisa dilakukan di sebagian besar pelabuhan, khususnya Pelindo III, efisiensinya akan cukup besar. Terlebih lagi, Pelindo III sudah menerapkan teknologi single platform dalam hal pelayanan logistik tersebut.
“Jadi, kami sangat siap jika akan diterapkan secara menyeluruh di lingkungan Pelindo III,” yakinnya dalam seminar daring (webinar) bersama Direktorat Jendral Bea Cukai Kementerian Keuangan dan juga Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Sabtu (4/7/2020).
Webinar bertema ‘Membangun Sistem Logistik Domestik dan Internasional Antar Pelaku Bisnis Logistik Sektor Pemerintah dan Swasta’ tersebut, Direktur Lala Ditjen Hubla Dr. Capt. Wisnu Handoko, Msc juga mengaku, telah menyiapkan apliksi InaPortnet yang digunakan di lebih dari 30 pelabuhan di Indonesia. Aplikasi tersebut memungkinkan aktivitas pergerakan kapal dan barang bisa dipantau secara realtime dan akurat.
“InaPortnet bisa juga dimanfaatkan untuk meningkatkan rencana efisiensi biaya logistik,” kata Wisnu di seminar yang mensinergikan dalam hal penataan ekosistem logistik nasional dalam rangka efisiensi biaya logistik guna memperbaiki iklim investasi, dan meningkatkan daya saing ekonomi nasional.
Dalam webinar tersebut disampaikan, jika salah satu upaya penataan ekosistem logistik nasional di antaranya adalah dengan penerapan Single Submission dan Joint Inspection yang saat ini diterapkan di TPK Semarang Jawa Tengah yang merupakan masuk dalam pengelolahan PT Pelindo III. (han)