Pelindo III Kembangkan InfrastrukturTerminal Gas

359
Penandatanganan MoU antara pelindo III dengan Pertamina,jakarta (senin 18/2/2019)

SURABAYA, BERKASNEWS.COM-PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Persero terus melakukan pengembangann usahanya sebagai terminal Operator sesuai yang diamanatkan UU Pelayaran No 17 th 2008, Hal ini dibuktikan dengan Intensya Perusahaan plat merah ini terus melakukan pembenahan Terminal-terminal yang dikelolanya.

Seperti sudah diungga media ini beberapa waktu lalu, bahwa pada tahun 2019 pelindo III memprioritaskan pembangunan Terminal Gilimas Lombok barat Nusa Tenggara barat(NTB), serta infrastruktur pendukung Terminal Teluk Lamong (TTL) yaitu menghubungkan fly over TTL ke jalan Tol Gresik Surabaya.

Selain itu badan Usaha Pelabuhan (BUP) PT Pelindo III juga melakukan  pengembangan infrastruktur energi, khususnya gas, dan Pelabuhan Tanjung Perak sebagai awal  pembangunan infrastruktur energi ini.kedepan hal ini juga akan dikerjasamakan pengembangannya  di lahan pelabuhan yang dikelola Pelindo III di 7 provinsi.

“Pengembangan terminal LNG di Terminal Teluk Lamong dan terminal LPG di Terminal Nilam. Sedangkan, dermaga Gospier akan direvitalisasi untuk melayani layanan logistik energi,” kata Direktur Utama (Dirut) PT Pelindo III (Persero), Doso Agung, rabu (20/2/2019).

Pelabuhan yang dikelola Pelindo III,  berpotensi menjadi lokasi pembangunan infrastruktur energi.sebab Pelindo III dalam pemanfaatan Pelabuhan Benoa, Bali,sudah sebagai terminal Liquified Natural Gas/gas alam cair (LNG) untuk melayani pasar Pertamina.

“contoh sisi utara Benoa juga disiapkan untuk pengembangan fasilitas marine fuel oil (bahan bakar kapal). Begitu juga di Kalimantan Selatan, lahan di Pelabuhan Banjarmasin akan menjadi lokasi penyimpanan LPG,” ujar Doso saat penandatanganan kerja sama integrasi dan pendayagunaan aset pelabuhan untuk bersama mengembangkan bisnis di sektor energi dengan PT Pertamina, di Jakarta, Senin (18/2/2019).

Kata Doso, sinergi antara Pelindo III dan Pertamina tersebut menjadi arah baru strategi BUMN menghadapi tantangan bisnis yang terus berubah. Sektor maritim dan energi, menurut Doso, memiliki banyak segmen layanan yang bisa dikembangkan bersama. “Utilisasi aset bersama akan membuat proses bisnis menjadi lebih efisien, sehingga BUMN bisa lebih fokus dalam meningkatkan layanan pada para stakeholder,” jelentrenya

Sinergi BUMN tersebut menguntungan kedua belah pihak, karena saling melengkapi kebutuhan berdasarkan keahlian (expertise) masing-masing. Pelindo III akan mengerjakan pemeliharaan jetty dan alur pelayaran di terminal bahan bakar minyak milik Pertamina.

“Sedangkan, Pertamina menjadi supplier untuk penyediaan pelumas di pelabuhan-pelabuhan Pelindo III. Tapi, yang pasti, pengguna jasa menjadi pihak yang paling diuntungkan dari kerja sama ini,” jelasnya

kerja sama Pertamina Group juga  dengan Pelindo I, II, dan IV, dengan tujuan untuk membangun kekuatan bisnis yang lebih kokoh dan efisien, dalam rangka menghadapi persaingan usaha yang semakin kompetitif. Untuk itu, Pertamina harus memastikan ketersediaan dan ketahanan energi di setiap pelabuhan di seluruh Indonesia.

“Dengan begitu, distribusi energi di seluruh pelabuhan akan semakin efektif dan efisien. Karena, pelabuhan merupakan pintu gerbang bisnis dunia yang akan menggerakkan perekonomian nasional,” ujar Direktur utama pt pertamina Nicke widiyawati. (han/hum)

Facebook Comments