SURABAYA, BERKASNEWS.COM– Tekad Pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai poros Maritim Dunia nampaknya hanya isapan jempol belaka, sebab sudah empat tahun ini program Tol Laut dinilai masih jauh dari harapan, hal itu terbukti dengan kendornya Pemerintah untuk pembangunan kapal baru. Tapi mengedepankan infrastruktur didarat seperti Tol. seperti kita ketahui pemerintahan menggeber pembangunan Tol diseluruh pulau jawa. Padahal di awal -awal Pemerintahan ini cukup getol untuk mewujudkan, namun gak tahu kenapa suhu politik menjelang Pemilu ini program pengadaan dan pembangunan kapal baru ini berhenti.
Hal itu dirasakan semua galangan kapal ditanah air ini yang mengalami penurunan order bahkan galangan- galangan baru yang belum mapan terancam tutup. Sebut saja galangan Kapal PT Dumas Tanjung Perak Shipyard yang mengalami penurunan ,”kondisi saat ini sangat lesu, saya gak tahu kenapa kog program Tol Laut itu berhenti saat mau pemilu, padahal saat program tahap pertama seluruh galangan di Indonesia ini penuh ,” ungkap Direktur Utama PT Dumas Tanjung Perak Shipyard Yance Gunawan saat merayakan HUT Perusahannya yang ke 46
Menurutnya, dengan berhentinya proyek pembangunan kapal baru ini akan berdampak luas terhadap industri-industri penunjang yang semula sudah mempersiapkan diri untuk menunjang proyek besar ini, ” bisa saja industri tersebut akan tutup sebab gak ada order,” kata Yance
Belum lagi soal lapangan pekerjaan, kata Yance, dengan lesunya galangan ini juga akan mengurangi para pekerja,” padahal galangan ini mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang banyak, coba bayangkan yang menyambung plat hingga ratusan Ton itu orang semua, makanya tiga tahun lalu yang kerja disini hingga seribuan,” urainya
Disinggung soal lesunya galangan saat ini Dumas mengalami penurunan berapa persenYance mengatakan, ” saya rasa bukan hanya dumas saja tapi hampir seluruh galangan di Indonesia mengalami hal yang sama bahkan galangan yang di Batam sudah mulai ada tutup, sementara kami ya tinggal 10 persen ,”akunya
Masih Menurut Yance, dirinya sempat bertanya-tanya, apakah kapal itu tidak diartikan sebagai infrastruktur yang harus juga dibangun sebagai penunjang konektivitas antar pulau yang ada di Indonesia, tapi kenapa arahan Pak Jokowi tidak diteruskan oleh Menteri- Menteri terkait.walau ada arahan untuk pengetatan dalam anggaran tapi pembangunan infrastruktur tidak boleh berhenti.
“mungkin selama ini kapal itu bukan sebagai infrastruktur, padahal menurutku kapal itu sebagai infrastruktur, contohnya kapal fery kan sebagai penghubung pengganti jembatan,”tanya
Terlepas itu PT Dumas Tanjung Perak Shipyard tetap berupaya tetap eksis dan bertahan, apalagi menyangkut kelangsungan hidup orang banyak, dan berharap rutinitas pekerjaan ada.
“Meski demikian, untuk menyambut hari jadinya, PT Dumas masih merayakannya dengan seluruh karyawannya yang tak lain untuk berbagi kebahagiaan,” kata Yance.
Sedang, rangkaian acara peringatan HUT Dumas sendiri diisi berbagi kegiatan diantaranya, Donor Darah, pemberian santunan tempat ibadah (Masjid Nurul Jannah dan Gereja GPIB Bahtera Hayat), pemberian penghargaan kepada karyawan Kalpataru masa kerja(10, 20, 30 dan 40 tahun), Senam bersama, Lomba-lomba dan ditutup dengan panggung hiburan dengan diwarnai bazar berbagai jajanan yang diselenggarakan di kawasan galangan PT Dumas jalan Nilam Surabaya. (Subhan)