SURABAYA,BERKASNEWS.COM– Pasca Tertangkapnya DirekturJenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla),Antonius Tonny Budiono oleh KPK beberapa waktu lalu membuat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perhubungan Laut Di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Takut yang berlebihan,hal ini terbukti dengan memperintahkan para Anggota Marinir yang di BKO kan di Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak ini untuk memakai seragam pakaian Dinas Harian (PDH) yang semula biasanya memakai pakaian safari (preman),langka yang dinilai takut berlebihan juga ditunjukan oleh kantor negara ini dengan memasang akses pintu Finger,sehingga tidak semua orang bisa keluar masuk ke kantor pelayanan Publik ini.Kendatipun demikian tidak menyurutkan para penegak Hukum untuk menggeledah lembaga Negara yang diTengarai masih ada praktik pungli ini.
Seperti sudah diberitakan beberapa media online kamis 31/8 kemarin bahwa kedatangan beberapa polisi ke Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak bukan hanya bersifat kunjungan kedinasan, namun Polisi dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Kepolisian Daerah (Polda) Jatim dan Kepolisian Resor (Polres) Pelabuhan Tanjung Perak itu dalam rangka memeriksa semua kelengkapan dan bentuk pelayanan publik yang selama ini dicurigai sarat kecurangan.
“Kami ini sudah diobok-obok. Sampai ruangan saya juga digeledah, dan ditanya macam-macam. Apanya yang dicurigai,” kata Supriyanto kepada wartawan, Kamis (31/8/2017).
Padahal, lanjut Pri, pelaksanaan kinerja pelayanan publik di Kesyahbandaran Tanjung Perak Surabaya sudah memenuhi mekanisme aturan yang berlaku. Makanya, dia merasa heran dengan datangnya mereka ( Polisi.red).
DiTambahkan Hari Giatno, Staf Bidang Penjagaan Patroli dan Penyidikan Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, memang kedatangan tim polisi itu sempat dia terima namun sebatas dipersilahkan. Ia juga mengungkapkan, sudah dua kali ini aparat Kepolisian menyisir Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak.
“Sudah dua kali, kemarin (Rabu, 30/8/2017, red), sama hari ini tadi. Malah kali ini jumlahnya lebih banyak. Ada sekitar 6 petugas yang memeriksa dan menggeledah setiap ruangan,” katanya. Seperti dikutip media expostnews.com.(han)