Sidoarjo, BERKASNEWS.COM Berbekal seragam Polri, Masaril (18), polisi gadungan asal Desa Simo Angin-angin Kec. Wonoayu berhasil memikat 16 wanita.
Para wanita yang dikenalinya itu semuanya diperdaya. Mulai ditiduri, ditipu dan lain sebagainya. Ulah bejat pria yang mengaku tugas di Polda Jatim itu, terbongkar saat berurusan dengan wanita terakhir yang diperdaya.
Yakni Habibah warga Desa Katerungan Kec. Krian. Habibah diminta membeli motornya seharga Rp 6 juta. Habibah juga dimintai uang tanda jadi senilai Rp 3 juta dengan bonus akan diuruskan SIM secara gratis.
Setelah korban menyerahkan uang tanda jadi, Masaril tak kunjung menampakkan batang hidungnya di depan Habibah. Motor yang dijual juga tidak diantarkan kepada korban.
Merasa curiga dan kroscek ke Polda Jatim, tidak ada nama Masaril berpangkat Bripda itu, korban lansung melaporkan kasusnya ke Polsek Krian.
Pemuda yang bekerja sebagai sekuriti itu, ditangkap anggota Unit Reskrim Polsek Krian setelah menerima laporan dari korban.
Widjanarko menambahkan, modus yang dilakukan pelaku dalam memperdayai wanita kenalannya, mengenakan seragam polisi. “Saat datang ke korban, tersangka ini mengenakan seragam polisi berpangkat Bripda,” ungkapnya.
Dari hasil pemeriksaan lanjutnya, pemuda lulusan SMP itu mengaku memperdayai banyak perempuan untuk dimintai uang dan ditiduri.
“Saat ini kita terus kembangkan kasus ini, dan kita masih fokus dengan laporan yang masuk dulu yaitu tindak penipuan yang dilakukan tersangka,” jelasnya.
Saat dilakukan penangkapan di rumahnya, petugas menyita 1 stel seragam Polri, 1 pucuk Pistol korek api, 1 sangkur, sepatu PDL, baret dan berbagai perlengkapan Polri. “Tersangka dijerat dengan Pasal 374 Jo 378 tentang penipuan dengan ancaman kurungan penjara selama 6 tahun,” tegasnya.
Didepan penyidik, tersangka mengaku cita-citanya dulu ingin jadi anggota Polisi, tapi tidak tercapai. Selama mengaku jadi anggota polisi, dia berhasil menggaet 16 wanita dan diperdayai semuanya.
“Tidak semua dari wanita-wanita itu saya tiduri. Ada yang cuma saya mintai uang,” akunya lirih.