ketika senja mulai datang matahari pun bergeser di ufuk barat dimana biasanya para kuli tinta beristirahat duduk- duduk di pinggir dermaga sambil ngobrol santai sesekali diskusi hal kepelabuhanan,ada juga yang langsung ngetik berita hasil temuannya maupun hasil liputannya dengan Handphone cerdasnya, setelah sehari penuh melakukan kegiatan liputan.tiba- tiba suasana yang sudah berjalan bertahun- tahun itu dikejutkan dengan datangnya dua lelaki berseragam menghampiri kerumunan jurnalis yang menamakan dirinya pokja Pelabuhan sambil mengatakan, ” mas maaf, ini perintah bapaknya, jangan duduk-duduk disini ya soalnya bapaknya mau pulang nanti kalau sudah pulang silakan diteruskan lagi,” kata lelaki berbadan tegap ini tepatnya hari selasa tanggal 6 februari 2018 pukul 16.00.
Mereka pun ( jurnalis red) meninggalkan tempat itu walau dalam hatinya bertanya- tanya soal kebijikan yang tidak populer ini.ada juga salah satu wartawan senior yang mengatakan,”Dia ( pembuat kebijakan) itu jabatanya ada habisnya sementara kantor ini milik Negara, jadi gak bisa ambil kebijakan se enaknya,” grutu wartawan kelahiran Medan itu
Setelah kami berusaha menggali perintah yang kesannya arogan itu, berawal dari banyaknya para dinas luar pada pagi hari duduk – duduk didepan gedung pusat pelayanan satu atap (ppsa) ketika itu Kepala Kesyabandaran utama Tanjung Perak Surabaya, Amiruddin masuk Kantor, gak tahu pertimbangannya apa ? Dia (Amiruddin red) pagi itu juga (selasa 6/2 2018) mengumpulkan stafnya dan memerintahkan patroli untuk menertibkan hal itu, dengan catatan tetap melayaninya,” ya mas tadi pagi bapaknya marah- marah sebab banyak dinas luar nongkrong- nongkrong di depan PPSA,makanya tadi pagi dipanggili dan diperintahkan untuk mentertibkan,kalau wartawan mau menemui nara sumber monggo tapi harus lapor patroli dan akan diantar oleh petugas,” kata sumber
Dari sini kita dapat simpulkan bahwa kantor pelayanan publik ini sedang demam panggung pasca banyaknya pejabat kena tangkap tangan oleh saber pungli dan gencarnya saber pungli memberangus oknum yang pemungut uang siluman,sehingga mengambil antara kebijakan dan arogansi . @ Pemimpin berkasnews.com