PASURUAN,BERKASNEWS.COM-Kembali Direktorat Jenderal Perhubungan laut (ditjen hubla), Distrik Navigasi kelas I Surabaya menyelesaikan Gedung Stasiun Radio Pantai (Srop) Pasuruan,Menara Suar Tanjung Awar-Awar Tuban dan Menara Suar Karang Jamuang.Srop ini merupakan pertama kali dibangun dan satu -satunya di Indonesia yang terintegrasi dengan Menara Suar,”ini ide gila saya, bagaimana bisa membangun srop yang terintegrasi dengan menara suar,” tutur ir. I Nyoman Sukayadnya. MM, Direktur Kenavigasian Direktorat Jenderal Perhubungan Laut,saat meresmikan Gedung Radio Pantai Pasuruan, Menara Suar Tanjung Awar-awar Tuban, dan Menara Suar Karang Jamuang Surabaya yang sekaligus dilakukan di Pasuruan, Kamis (7/9/2017).
Menurutnya ,pilot projeck ini Dengan harapan mampu meningkatkan kinerja secara optimal, efektifitas tentu ujung-ujung akan terjadi efisiensi,”kalau efektifitas pasti efisiensi,tapi efisiensi belum tentu efektif,seharusnya kita butuh anggaran hampir Rp: 5,7 Milliar untuk satu gedung,namun dengan ide Gedung srop yang terintegrasi dengan menara suar ini kita bisa ifisiensi yang cukup signifikan, dengan Alokasi dana Rp: 4,7 Milliar kita bisa menyelesaikan Gedung berikut dua sarana peralatan keselamatan Pelayaran,”urai mantan Kadisnav Surabaya ini
Nyoman juga menambahkan, untuk program berikutnya akan membangun gedung yang sama dengan sarana peralatan keselamatan pelayaran di Tanjung Balai Karimun,” ya mohon doanya nanti tahun 2018 kami mengagendakan pembangunan srop yang terintegritas dengan Menara suar lagi di Tanjung Balai Karimum,”tambahnya
Namun ini tak lepas dari dukungan Pelindo 3 dan Pemerintah daerah yang sangat besar, bagaimana tidak, perizinan yang seharyanya 3 bulan dapat diselesaikan dalam waktu 5 hari. Hal ini tidak lain untuk kepentingan daerah sendiri guna mendukung percepatan pertumbuhan perekonomian dan pembangunan semakin cepat.
Distrik Navigasi juga akan terus mengupdate peralatan dan menambah kehandalan sarana-sarana pendukung alat bantu keselamatan pelayaran.
Ini merupakan Gayung bersambut Wali Kota Pasuruan, H. Setiyono, M.si menyambut baik hadirnya gedung radio pantai yang terintegrasi tersebut akan memberikan dukungan akan pengembangan destinasi wisata daerahnya. Dimana Pasuruan kala itu pernah berjaya dengan industri gula dan pelabuhannya.
“Saya sudah kordinasi dengan Direktur Kenavigasian I Nyomam Sukayadnya MM, agar kejayaan pasuruan kembali terbangun dengan adanya stasiun Radio. Kami ingin membangun kejayaan pasuruan kembali dengan ikon gula yang unggul dan pelabuhan pasuruan terbesar dulu,” jelasnya
Disamping itu, lanjut Setiyono, Pasuruan merupakan kota pusaka. Dengan pembangunan stasiun radio ini, akan terbangun kembali kejayaan pasuruan.
“Saat ini kami sudah membebaskan 3.5 Ha, untuk TPI dengan harapan bisa menyinkronkan dua wilayah beda kultur di Utara dan Srlatan Pasuruan,” akunya (han)