GRESIK, BERKASNEWS. COM-Peningkatan kinerja pelayanan barang pada tahun 2019 di PT. Berlian Manyar Sejahtera (BMS) khususnya curah kering terus meroket baik dalam satuan Ton/Gang/Hour (T/G/H) maupun Ton/Ship/Day (T/S/D).
“Tahun ini, memang kinerja dan pelayanan mengalami peningkatan cukup baik dari yang sudah dianggarkan,” ungkap Direktur Utama PT BMS, Daru Wicaksono Julianto Senin (16/12/2019).
Pelayanan barang, tren positif yang dicatatkan pelabuhan yang merupakan cucu dari PT Pelabuhan I donesia (pelindo) III dan berlokasi di kawasan Java Integrated Industrial Estate (JIIPE) Manyar Kabupaten Gresik sampai dengan November 2019 yang lalu, melonjak dari yang diperkirakan. Hal ini terlihat di sisi dermaga luar dalam satuan T/S/D terealisasi 5.988 T/S/D dari yang ditargetkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yaitu 6.017 T/S/D,
“Bahkan, di Dermaga sisi luar, justru mencatatkan tren positif hingga 3.056 T/S/D atau jauh di atas RKAP Perusahaan yaitu 1.542 T/S/D,” jelas pria kelahiran Semarang ini.
Sementara kalau dari sisi okupansi dermaga (BOR) di PT BMS selama kurun 2019, utamanya di dermaga sisi luar hingga November 2019 mencapai 46,31% dari yang dicanangkan sebesar 44,77%. Begitu juga pada dermaga sisi dalam turut naik sebesar 17,52% dari yang ditargetkan RKAP perusahaan yaitu 12,48%.
“Berdasar data tersebut, kami memprediksi sampai akhir tahun, proyeksi akan terus meningkat,” yakin nya
Komoditi barang tersebut didominasi muatan kering, seperti gandum yang mencapai 487.474 ton, garam sebanyak 161.871 ton, dan klinker tercatat 132.957 ton. Sedangkan, pada muatan pupuk mencapai 118.349 ton, gypsum (dalam bentuk serbuk) sebanyak 110.140 ton serta soda ash 78.520 ton.
“Atas pencapaian selama 2019 ini, dapat menjadi stimulus untuk meningkatkan kinerja di tahun 2020,” harap Daru
Sedangkan optimalisasi perusahaan anak usaha PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) ,BMS telah melakukan memanjangkan dan melebarkan dermaga yang saat ini sudah pemancangan pada awal Desember 2019 dengan
Seperti kita ketahui bahwa BMS saat ini mempunyai panjang dermaga yang sebelumnya 250 meter dijadikan 500 meter, dan lebar dermaga 30 meter menjadi 50 meter. Hal ini, kata Daru, sebagai tindak lanjut eskalasi peningkatan kapasitas dermaga yang telah beroperasi sejak 2016 lalu.
“Usaha meningkatkan produktivitas logistik di BMS terus kami genjot,” ujar Daru.
Hal ini dilakukan, mengingat PT BMS sebagai penyedia jasa kepelabuhanan di JIIPE dan Manyar-Gresik. Untuk itu, BMS harus melakukan percepatan pembangunan infrastruktur. “Dengan harapan, arus distribusi barang antara industri dan pelabuhan dapat berjalan lancar,” urainya. (han/sa)