Tidak Dikendalikan, Bambang Haryo : Tol Laut Liar dan Gelap

349
Bambang Haryo saat ngecek manives kapal tol laut yang dioperasikan mentari line didampingi ketua INSA Surabaya Stenvens H Lesawengan di term8nal Nilam, senin (29/7/2019)

SURABAYA, BERKASNEWS.COM-Sudah kesekian kalinya  Anggota Komisi V DPR RI Bambang Haryo Soekartono,  menyidak   langsung  Pelaksanaan Tol Laut yang dirasa masih jauh dari harapan, sebab hingga kini keberadaan Tol Laut masih belum dirasakan oleh masyarakat luas. bahkan lebih dominan dinikmati para pebisnis saja, padahal Seharusnya keberadaan tol laut ini untuk  memperkecil disparitas harga.

Agar dalam pelaksanaan Tol Laut tersebut betul- betul berjalan sesuai harapan, kata Bambang,  pemerintah harus memastikan kapalnya harus ditentukan sesuai standarisasi, yang ke 2 muatan juga harus ditentukan sesuai kebutuhan, sehingga diketahui komoditi apa dan berapa yang dibutukan disana ,” ini pemerintah salah besar karena tol laut ini tidak dikendalikan,” ungkap politisi fraksi gerindra ini. Senin (29/7/2019)

Dalam kunjungan itu Bambang, juga menemukan kejanggalan- kejanggalan dilapangan baik jadual kapal Tol laut yang molor hingga hitungan hari, bahkan publik pun tidak tahu jadual Pelayaran nya, belum lagi masalah muatan yang banyak diluar 11 bahan pokok, dan yang lucu pemerintah baik perhubungan, perdagangan maupun pertanian tidak mengetahui komoditi apa saja, apalagi jumlah yang diturunkan dan
kebutuhan yang dibutukan di pulau tujuan,

” kalau seperti ini, namanya tol laut liar dan gelap, jadi kalau masih seperti ini mending tol laut ditutup saja kecuali, pemerintah membenahi bener,” kata Bambang

Ditambahkan, ketua  Indonesian National Shipowner’s association (INSA) Surabaya, Stenvens H Lesawengan, menyatakan sebagai Negara Maritim terbesar di dunia sangat membutuhkan Tol laut gak boleh tidak makanya dulu DPR menyetujuinya, hanya saja  misinya harus jelas tapi kalau implementasinya seperti ini kan jadi buyar, jadi dari transportasi laut kami setuju dengan pendapat pak Bambang,

” 15 tahun terakhir kami tidak di subsidi oleh negara, tapi 15 yang lalu kami masih merasakan subsidi BBM  kalau muat bahan pokok, lah ketika kami tidak disubsidi secara automatis kami berkontribusi besar pada negara, tidak disubsidi tapi membantu karena kami menyadari Negara butuh transportasi laut suka atau tidak suka,” kata Stenvens

Masih menurut Ketua INSA Surabaya dua Periode ini,jadi kalau implementasinya seperti ini apalagi muatanya yang mencari ,  pemerintah tapi nyatanya pelayarannya yang mencari cargo sendiri,” makanya saya setujuh tol laut ini dihapus, selama  visi misinya tidak jelas, terus terang saja dengan  keberadaan tol laut ini justru membuat kami sangat  berat untuk berkompetisi,” pungkasnya.(han)

Facebook Comments