SURABAYA, BERKASNEWS.COM-Kali Pertama PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) yang merupakan anak perusahaan PT Pelindo III ini disinggahi kapal dengan muatan super jumbo, pasalnya selama ini TPS melayani rata- rata 1.700 hingga 2.000 atau 2700 -3200 Teus.Namun Kali ini Kapal berbendera United Kingdom, MV Holsatia sandar di TPS dengan membawa muatan 3.100 kontainer atau sekitar 4.600 teus pada sabtu dini hari (6/4).
Kapal Panamax dengan Length Over All (LOA) 261 meter dan berat 39.941 ton dan draft 11,5 meter ini rutenya Singapura-Surabaya -Singapura dan akan dioperasikan secara bergantian oleh konsorsium perusahaan pelayaran Ocean Network Express (ONE) dan sembilan perusahaan pelayaran Iainnya. rencananya layanan untuk kapal ini diberikan setiap hari Rabu dan Sabtu dengan volume bongkar muat yang relatif sama.
“Seiring dinamika itu, beberapa tahun terakhir, TPS sebagai pengelola terminal peti kemas terbesar di wilayah timur Indonesia, berbenah, memastikan kesiapan di era perubahan dinamis ini,” kata Humas PT TPS , M. Solech sabtu (6/4)
Menurutnya, Sejak tahun 2016 pengoperasian kapal dengan kapasitas muat lebih dari 4.000 TEUs di TPS terus meningkat. terutama untuk mendukung perdagangan di rute-rute Inter Asia.
” Hal ini dibuktikan dengan peningkatan arus petikemas intemasional yang melalui TPS periode Januari-Maret tahun 2019 tercatat sebanyak 321.958 teus meningkat 7.16% dibanding periode Januari-Maret tahun 2018 yakni sebesar 300.437 teus,” urainya
TPS Berbenah
Manageman TPS terus melakukan pembenahan baik Pendalaman kolam dermaga intenasional yang semula -10,5 m.Low water Spring (LWS) menjadi -13 m.LWS artinya sama kedalamanya dengan Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS). Sehingga TPS mampu melayani kapal intenasional ukuran jumbo dan draf diatas 10 M.
Penambahan tiga unit Container Crane (CC) di awal tahun 2017 dengan spesifikasi twin lift sehingga mampu mengangkat 2 peti kemas sekaligus dengan jangkauan 16 baris, ini merupakan CC dengan spesifikasi terbaik di Pelabuhan Tanjung Perak dan sekitamya.
Tidak hanya itu, TPS juga mengganti mesin diesel menjadi Iistrik.hal ini mampu meningkatkan kinerja bongkar muat per crane menjadi 27.7 peti kemas/crane flam dibanding sebelumnya yang rata-rata 25 peti kemas/crane flam,
Secara khusus TPS juga menyiapakan 3 unit CC twin lift unluk proses bongkar muat MV. Holsatia dengan rencana waktu bongkar muat 50 jam atau rata-rata 84 peti kemas per jam. Disamping juga Pandu dan tunda siap siaga di TPS, sehingga tidak heran TPS mampu meraih hasil yang positif dan mampu melakukan efisiensi waktu sandar dan berangkat kapal.
Direktur Utama PT TPS, Endot Endrardono memastikan bahwa perubahan dalam industri kepelabuhanan yang diterapkan TPS adalah dengan menerapkan efisiensi dan tetap menjaga derajat layanan terbaik kepada pengguna jasa sehingga dapat berjalan pasti,”perubahan adalah dinamika yang menyenangkan, TPS siap menjadi pemimpin diera perubahan dinamis ini” tutur pria Bojonegoro ini.(Han)