SURABAYA, BERKASNEWS.COM-Kunjungan Anggota DPR RI komisi V ke Terminal Teluk Lamong (TTL) mendorong agar Pendukung Transportasi angkutan barang petikemas dari dan ke TTL segera diselesaikan agar mengurai serta mengatasi kemacetan lalulintas sekaligus agar terjadi efisiensi.
jurus jitu untuk menjawab itu adalah dengan membangun Flyover hanya saja saat ini pekerjaan masih terhenti. Karena pembangunan flyover yang menghubungkan antara Terminal Teluk Lamong dengan akses jalan Tol Romokalisari itu masih tergendala pembebasan.
” progres pembangunan Flyover yang merupakan solusi lancarnya lalulintas di jalan osowilangun dan lancarnya transportasi dari dan ke TTL sudah 38,94 %, namun saat ini masih terhenti karena kendala pembebasan lahan yang belum selesai semua, tinggal 1-2 persil yang belum,” tutur Joko Noerhuda Direktur Teknik PT Pelindo III didepan Anggota DPR RI komisi V, senin (1/4)
Menurut Joko, dengan bantuan BPN , TP4D dan BPKP pembebasan yang tinggal beberapa titik ini segera selesai secepatnya.
“Kita harapkan di bulan April 2019 ini bisa diselesaikan agar segera bisa digunakan,” katanya
Pelindo sendiri tidak mengharapkan adanya konsinyasi atas pembebasan lahan ini, sebab transparansi dan Good Corporate Governance (GCG) yang dikedepankan.
“ Dengan adanya bantuan dari pihak terkait, Pelindo III ingin prosesnya itu se-transparan mungkin karena Ini lebih kearah masalah GCG ,” urainya
Politisi dari partai Gerindra Bambamg Haryo Soekartono (BHS) mengatakan, Untuk pembangunan flyover ini segala hambatan terkait pembebasan lahan warga maupun gudang, diminta kepada pemerintah Kotamadya Surabaya turut mendukung pembangunan tersebut.
“Harus ada keseriusan dari pihak terkait sehingga pembangunan yang dilakukan PT Pelindo III cepet terselesaikan dan dapat segera mengurai kemacetan jalan Tambak Osowilangun yang dilalui traller-traller dari dan ke Teluk Lamong,” kata Bambang, Senin (1/4)
peningkatan arus bongkar muat sekitar 20 persen/tahun nya ini, tentu membuat kesibukan lalu lalang trailler yang melakukan bongkar muat sehingga akan memadati jalan yang ada, maka keberadaan flyover sangat dibutuhkan sekali. Oleh sebab itu, pemerintah daerah kota Surabaya maupun instansi terkait bisa segera menuntaskan kendala pembebasan lahan. Mengingat pengembangan proyek Teluk Lamong merupakan program Nasional.
“ Perkembangan peningkatan 20 persen yang dikatakan Pelindo III tadak main-main, harus segera di antisipasi agar ada kelancaran. Jangan sampai terjadi bottleneck dikawasan publik jadi solusinya harus menyelesaikan pembangunan flyover tersebut,” harap Bos PT DLU ini
Disamping itu kata Bambamg, kehadiran angkutan kereta api yang terhubung dengan Teluk Lamong akan menjadi alternatif mempercepat arus keluar masuknya barang melalui terminal modern tersebut
“Kita juga akan mendorong adanya fasilitas angkutan kereta api khusus Terminal Teluk Lamong yang menghubungkan seluruh kawasan pelabuhan yang dikembangkan Pelindo III. Sehingga semua pelabuhan itu bisa terintegrasi,” pungkasnya.(Han)