Perairan Gresik Tercemari 1.500 Barrel Minyak, KSOP Tangani Dengan Baik

364
Kepala KSOP Gresik, Agustinus Maun , ST, MT

SURABAYA, BERKASNEWS.COM- Sedikitnya 1500 barrel minyak mencemari  area perairan Gresik, akibat bocornya pipa bawah laut, Namun kondisi ini akhirnya dapat tertangani dengan baik. Berkat respon cepat yang dilakukan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Gresik melalui koordinasi terintegrasi,”Namun, dalam pelaksanaan Marpolex itu, kami diasumsikan tidak mampu mengatasi (tumpahan minyak, red),” kata Agustinus Maun, Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Gresik saat dikonfirmasi usai evaluasi akhir pelaksanaan Marpolex 2018 di Gapura Surya Nusantara (GSN) Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Kamis (26/7/2018).

Menurutnya,  ketidakmampuan tersebut didasarkan pada ketentuan yang ditetapkan dalam kegiatan Marpolex  2018 ini. Asumsinya, tumpahan minyak itu terus terjadi dan KSOP Gresik dianggap tidak mampu dikarenakan tidak memiliki peralatan yang cukup dan personel yang minim untuk mengantisipasi tingginya volume tumpahan minyak yang terus meningkat.

“ makanya kami meminta bantuan dari Kesyahbandaran UtamaTanjung Perak Surabaya untuk membantu. Nah, ketika itu terjadi pengalihan dari tier 1 ke tier 2. Tapi, dalam kondisi seperti itu kami tetap melakukan penanggulangan minyak di area perairan Gresik sampai kegiatan dinyatakan selesai,” urainya

Lebih lanjut Maun, mengatakan, bahwa dalam kegiatan Marpolex 2018, pihaknya memang mendapat peran di tier 1 dengan skenario kebocoran pipa bawah laut yang berujung pencemaran laut. Kemudian, sesuai prosedur tetap (protap), KSOP Gresik langsung mengambilalih sebagai Mission Coordinator untuk mengatasi tumpahan minyak dari bocornya pipa bawah laut tersebut.

“ dalam latihan Marpolex 2018 tersebut Kami mengerahkan dua unit kapal untuk melakukan operasi penanggulangan tumpahan minyak dengan penggelaran oil boom. Kami juga melakukan operasi survailens dengan dua kapal patroli KNP 365 dan KNP 5001, yang dibantu operasi keamanan dari Satpolairud Polres Gresik dengan dua kapal patrolinya,” jelasnya

Beruntung, dari tiga operasi tersebut, semua bisa dilakukan dengan baik dan berjalan lancar. Selain tidak mengalami kendala berarti, situasi di lapangan, termasuk cuaca juga dan kondisi arus turut mendukung. “Kalau dilihat secara live tadi, kami membentuk konfigurasi ‘Juliet’ atau leter J. Artinya, sangat bagus dan semua peralatan yang ada berfungsi dengan baik,” paparnya.

Sementara, pelaksanaan Marpolex 2018 yang dipusatkan kegiatannya di Surabaya ini melibatkan seluruh unsur dan stakeholder di pelabuhan. Agenda dua tahunan yang langsung dikomando Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (Dit KPLP) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan itu, mengikutsertakan antara lain, Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya, Ke Syahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Gresik, Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak, Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP), Basarnas, Ditpolair Polda Jatim, Distrik Navigasi Kelas I Surabaya, Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Lantamal V Surabaya, serta Pertamina. (Han)

 

Facebook Comments