SURABAYA,BERKASNEWS.COM-Direktorat jenderal Perhubungan Laut (ditjenla) lewat Direktorat Kenavigasian melakukan peremajaan Armada Kapal perambuan, pasalnya dari 72 Armada kapal Perambuaan yang dioperasikan oleh direktorat Kenavigasian ada 40 armada kapal yang sudah usang,boleh dibilang sudah tidak laik lagi,sebab kapal perambuan tersebut buatan tahun 1952 sampai tahun 1967.sehingga managemen Direktorat Kenavigasian yang dibawah Komando I Nyoman Sukayadnya telah membangun 20 kapal perambuan yang akan di operasikan di titik- titik Potensial wilayah Indonesia,”sebetulnya ini re generation,sebab dari 72 kapal perambuan Yang saat ini kami operasikan ada 40 kapal yang sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan,karena kapal ini buatan tahun 1952-1967,”ungkap Direktur Kenavigasian, Ir I Nyoman Sukayadnya saat serahterimah KN,Kunyit,Maratua dan KN. miang Besar dari PT.Dumas Shipyard Surabaya ke direktorat Kenavigasian,jumat, (610/2017)
Lanjut Nyoman,” itu itu kami mengusulkan kepada Bapak Menteri untuk mengajukan pembangunan 20 kapal perambuan yang akan dioperasikan di titik-titik yang sangat Potensial ,tidak melihat kelas Distriknya tapi wilayah kerjanya. selain itu kami juga mengajukan Pembangunan 2 kapal Induk Perambuan yang di standby kan dilaut terus yang akan ditempatkan di wilayah barat dan wilayah Timur ,ya mudah-mudahan akhir tahun ini 20 kapal tersebut sudah selesai semua,”ujar mantan Kadisnav Surabaya ini
Adapun alasan melakukan peremajaan armada kapal perambuan yang dinilai sudah kadaluwarsa ini karena tingganya biaya perawatan disamping konsumsi bahan bakar minyak (bbm) yang boros,serta kecepatan kapal yang sudah sangat merosot,”kapal ini sudah tidak efektif lagi sebab biaya perawatannya tinggi karena suku cadangnya sdh sulit dan konsumsi BBM nya tinggi,belum lagi kecepatanya yang sudah merosot,kalau kita melawan arus sydah tidak bisa jalan,”tambahnya.(han)