SURABAYA, BERKASNEWS – Proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Balikpapan, Kalimantan Timur turut mendongkrak kinerja pelabuhan di wilayah Pelindo Regional 3 Sub Regional Jawa seperti Pelabuhan Tanjung Perak. Hal tersebut dipengaruhi dari adanya arus kunjungan kapal penumpang dan Ro-Ro serta arus barang yang terus meningkat sampai dengan semester I hingga mencapai 14%.
Hal ini dijelaskan langsung oleh Ana Adiliya, GM Kalimas & GSN Pelindo Regional 3 Sub Regional Jawa. Menurutnya terdapat peningkatan volume pengiriman logistik untuk kebutuhan ke IKN Balikpapan, ” terdapat pemuatan transportasi umum sebanyak 70 unit bus pariwisata telah dikirim ke Pelabuhan Semayang Balikpapan melalui Pelabuhan Tanjung Perak menggunakan kapal KM.Dharma Ferry VII milik PT.Dharma Lautan Utama (PT.DLU) yang sandar di Dermaga Jamrud Utara Pelabuhan Tanjung Perak” ujar Ana panggilan akrabnya.
Pihaknya juga menjelaskan berdasarkan tren volume arus kapal dan barang tujuan Balikpapan sejak bulan April 2024 jumlah muatan kapal RoRo menuju Pelabuhan Semayang Balikpapan meningkat, bahkan dari Januari hingga bulan Juni 2024 juga terus mengalami peningkatan hingga mencapai 14,8% atau sebesar 5.363 Ton/M3 dibandingkan tahun lalu sebesar 4.360 Ton/M3 di periode yang sama. Hal tersebut dikarenakan jarak pelabuhan menuju IKN Balikpapan cukup dekat, jika melalui jalur darat hanya memakan waktu sekitar 1 jam.
Rata-rata peningkatan kapal Ro-Ro pertahunnya mencapai 17%, sehingga secara umum mengalami peningkatan signifikan karena kapal Ro-Ro saat ini cukup menjadi primadona bagi penumpang dan pelaku bisnis karena cost jauh lebih murah, efektif dan efisien. Selain itu kapal menjadi moda transportasi laut yang menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat karena selain murah memiliki kapasitas bagasi penumpang hingga mencapai 40 kg,
” Dengan meningkatnya volume arus penumpang dan barang yang cukup signifikan di Pelabuhan Tanjung Perak maka dapat dikatakan bahwa kehadiran IKN sangat berdampak pada kinerja operasional Pelindo dan perekonomian Jawa Timur” lanjutnya
Jika volume penumpang dan distribusi barang mengalami peningkatan maka dapat dikatakan bahwa indikasi perekonomian di Jawa Timur juga tumbuh. ” Melihat dari pembangunan IKN yang cukup massif tentunya memerlukan barang-barang yang project, banyak masyarakat yang turut andil dalam pembangunan disana sehingga proses pengiriman bisa dilakukan melalui jalur laut karena biaya cost yang minim”, imbuhnya.
Untuk mengatasi kenaikan volume arus barang dan kapal tersebut, Pelindo telah menyiapkan beberapa antisipasi sehingga pengiriman kendaraan dapat dilakukan dengan cepat dan tidak mengganggu kegiatan operasional seperti mempersiapkan fasilitas tambatan (buffer area) pada Lini II dimana harus dipastikan sudah siap sesuai dengan perencanaan, kesiapan fasilitas ruang tunggu kendaraan (RTK) siap 2 jam sebelum kapal sandar untuk mencegah antrian kapal, dan melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait seperti Shipping Line, KSOP, tim Marines untuk kesiapan Pandu & Tunda, dan mitigasi layanan POCC agar keberangkatan tepat waktu sehingga proses operasional berjalan dengan lancar. (an/hum)