SURABAYA,BERKASNEWS.COM- Seiring makin tingginya kunjungan kapal ke Negeri ini bukan hanya infrastrukturnya saja yang harus disiapkan akan tetapi juga Sumber daya manusianya (SDM) juga harus siap dan profesial, terlebih tenaga pandu Maritim yang merupakan garda didepan untuk menyandarkan kapal- kapal yang hendak masuk ke Pelabuhan di Indonesia.apalagi tidak sedikit kapal yang berukuran jumbo juga singgah diPelabuhan Negeri Indonesia ini, untuk itu dibutuhkan Pandu Maritim yang cukup dan Handal tentu juga yang profesional.
Namun saat ini Pandu dirasa masih jauh dari ideal, pun dengan pandu yang ada tetap bisa melayani. Untuk itu penambahan Tenaga pandu sangatlah kebutuhan yang mendesak agar sejalan dengan cita-cita menuju poros maritim dunia serta penerapan tol laut.
“Bisa dikatakan jumlah pandu yang ada saat ini sudah bisa memberikan pelayanan namun bila disebut edial juga belum, karena jumlah pelabuhan yang ada sekitar 250, baru bisa dilayani pandu sekitar 1200 orang,” kataPresiden Indonesian Maritime Pilot’s Association (Inampa) Pasoroan Herman Harianja saat pengukuhan ketua dan pelantikan dewan pengurus wilayah III Inampa di Surabaya, Jum’at (8/2/2019)
Menurutnya, edialnya Pandu itu kalau melihat tantangan saat ini harusnya bisa tersedia 1500 – 1600 orang. mengingat geliat yang dilakukan oleh pemerintah maupun pihak swasta dalam melakukan pembangunan pelabuhan terus dilakukan, seperti pelabuhan Patimban dan lainya sehingga penambahan pandu itu sangat perlu dilakukan.
“ kebutuhan pandu setiap tahunnya mestinya ada penambahan sekitar 200 orang, tapi saat ini kita baru bisa menambah 50 orang Pandu yang telah di wisuda di Jakarta,”ujar Herman
Lanjut Herman, kebutuhan jasa pandu di tiap pelabuhan berbeda-beda disesuaikan dengan arus keluar masuk kapal itu sendiri. Kebutuhannya bergantung pada keadaan kapal, semakin tinggi tingkat kunjungan kapal dan semakin besar ukurannya, maka kebutuhanya juga semakin tinggi.
“Inampa memperkirakan di seluruh Indonesia kurang lebih ada 300.000 – 400.000 call kapal setiap tahun yang wajib pandu, atau yang berukuran di atas 500 gross ton,” jelasnya
“Memang penambahan pandu itu ada pada pemerintah, untuk itu Inampa perlu juga mendorongnya,” harapnya
Hal yang cukup dibanggakan adalah pandu Maritim Indonesia juga menjadi anggota maritim pilot dunia, Herman menilai ini menunjukkan kualitas, kapasitas, eksistensi pandu Indonesia itu setara dengan yang lain. Mereka tidak mungkin menerima kita menjadi anggota kalau tidak mempunyai potensi, kualifikasi dan apa yang dimiliki teman-teman tidak sama dengan mereka.
“Jadi kita opsesi kita adalah tidak hanya menjadi kebangga bangsa akan tetapi kita juga menjadi kebanggaan global,” akunya.
Bahkan, Herman mengatakan Inampa turut berperan besar dalam diplomasi maritim di dunia dan regional melalui kongres Ke-23 IMPA yang digelar di Seoul Korea pada 2016 serta kongres ke-24 IMPA pada April 2018 di Senegal. Bahkan, Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah pada kongres ke-27 IMPA di Bali pada 2024.
Acara ini juga, Inampa memberikan dan penyematan anggota kehormatan yang diberikan kepada Kepala Kesyahbandaran Tanjung Perak, Dei Budi Sutrisno, Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak, Hernadi Tri Cahyanto, Kepala Distrik Navigasi Kelas I Surabaya, M. Dahri, dan Kepala KSOP Kelas II Gresik, Toto Mukarto.
Seperti kita ketahui bahwa Profesi pandu itu adalah profesi yang langka dan sangat dibutuhkan , tidak semua orang tertarik dengan pekerjaan ini makanya para pandu itu betul-betul orang yang sudah menganugrahkan jiwanya walau hal itu terkadang tidak dipahami oleh semua teman.
(han)