GRESIK, BERKASNEWS.COM-Kesiapan dan persiapan Angkutan Lebaran ( angleb) tahun 2018 Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Gresik telah optimal, terlebih lagi dalam mensukseskan pelaksanannya KSOP Gresik tahun ini tetap ikuti apa yag telah diarahkan oleh Menteri Perhubungan, dan rencana matang yang jauh hari sudah disiapkan ,”
Yang pasti kami KSOP Gresik akan mengikuti apa yang diamanatkan oleh Menteri Perhubungan pertama kita harus menjamin bahwa arus mudik pada transportasi laut di pelabuhan Gresik itu harus berjalan dengan aman selamat lancar dan indah,” ungkap Kepala KSOP Gresik, Agustinus Maun, MT saat Pimpin Apel Posko Angleb 2018, kamis ( 31/5/2018 )
Lanjut Maun, “kami juga telah berkoordinasi dengan instansi dan lembaga terkait baik TNI ,Polri, Kesehatan Pelabuhan, Dinas Perhubungan dan pengusaha kapal itu sendiri agar pelaksanaan angkutan mudik Lebaran tahun 2018 ini akan berjalan sesuai dengan harapan kita, ” katanya
Selain itu KSOP Gresik juga memastikan tiga armada kapal yang akan digunakan untuk muatan angleb nanti dalam kondisi yang kelaiklautannya aman, ” kami juga sudah melakukan ramp check atau uji petik terhadap kapal-kapal penumpang yang ada di pelabuhan Gresik ,” kata Maun
Adapun ketiga Kapal yang disiapkan untuk muatan para pemudik lewat Pelabuhan Gresik ini adalah
Express Bahari, Natuna Express dan satu kapal RoRo KM Gili Iiyang. Mengingat pada tahun ini diprediksi akan ada lonjakan pemudik pada H-3 dan 2.
“Dari data tiga tahun terakhir didapat angka kenaikan sekitar 2 – 3 persen dari tahun lalu, dengan total pertumbuhan penumpang dibanding dengan tahun 2017, sedangkan tahun ini (2018 red) Gresik diprediksi mengalami kenaikan hingga 4 -5 persen,” terangnya.
Selain itu, KSOP Gresik juga menyiapkan satu armada kapal cadangan hasil kerjasama dengan pihak Poltepel Surabaya yaitu kapal latih KN Bung Tomo yang berkapasitas 150 orang.untuk antipasi ada lonjakan penumpang.
Rencananya , 3 kapal reguler beroperasi di Gresik itu sesuai jadwal tiap hari ada secara persilangan namun pada kondisi tertentu seperti apa yang saya sampaikan sebelumnya bahwa kita sudah membuat plan A , plan B dan plan C dan jika kondisi normal tidak terjadi lonjakan penumpang nya biasa-biasa saja tidak ada perubahan cuaca maka kapal itu akan melakukan pelayaran seperti jadwal reguler.
“Tapi kalau terjadi lonjakan penumpang maka kita sudah punya skenario tertentu di mana satu kapal itu bisa melakukan pelayaran pulang pergi Gresik – Bawean. Bahkan kami sudah hitung misalnya Express Bahari itu bisa tiga kali pelayaran dari Gresik Bawean kembali ke Gresik dan ke Bawean,” jelasnya (Han)