Meski Kondisi Belum Kondusif, DLU Tetap Bantu Masyarakat

335

Hadirnya Dharma Rucitra VIII wujud DLU tetap bantu dan melayani masyarakat khususnya masyarakat yang ekonominya  bawah

SURABAYA, BERKASNEWS – Meski Kondisi yang di anggap kurang baik PT Dharma Lautan Utama (DLU) tetap dan terus melayani masyarakat dengan optimal hal itu dibuktikan dengan menambah lagi armada kapal yang bernama KM. Dharma Rucitra VIII, pasalnya iklim yang yang kurang kondusif ini adalah minimnya dukungan pemerintah atas regulasi terhadap angkutan laut, kapal KM Dharma Rucitra VIII ini merupakan armada yang ke 45 dan di garap oleh galangan kapal PT Adiluhung Saranasegara Indonesia dan akan dioperasikan diwilayah Indonesia timur sebagai wujud dan menjadi yang terdepan menjawab bangsa atas masih kurangnya angkutan laut di Republik Ini.

“Armada kapal baru KM Dharma Rucitra VIII yang kami luncurkan ini merupakan jawaban kami atas permintaan dari beberapa pemerintah daerah Indonesia timur yang berharap DLU bisa membangun kapal baru untuk melayani. permohonan dari beberapa daerah terutama daerah-daerah yang berhubungan dengan wilayah perbatasan kita termasuk juga Kalimantan yang dengan adanya IKN dan sebagainya,” kata Bambang Haryo Soekartono Penasehat PT DLU saat peluncuran kapal KM Dharma Rucitra VIII di Dermaga Jamrud Utara Pelabuhan Tanjung Perak, Surarabaya, Senin (13/3/2023).

Walaupun kondisinya belum kondusif kata Bambang, seperti yang sempat dialami beberapa perusahaan hingga mati, dan juga ada beberapa perusahaan yang ingi marger itu bukti bahwa operator angkutan laut sangat menderita, tetapi kami DLU tetap berusaha untuk bisa membantu masayarakat. Karena yang menggunakan transportasi laut ini sudah bukan masyarakat menengah kebawah lagi tapi sudah bawah-bawah sekali.

“Tentu masyarakat yang bawah-bawah sekali ini jumlahnya banyak, dan ini harus kita lindungi juga yang di dalam undang-undang harus di buck up oleh pemertintah. Untuk itu, kita tetap mempersembahkan kapal KM DHarma Rucitra VIII ini demi untuk meraka supaya bisa terlayani. Disamping itu, angkutan udara juga terjadi pengurangan tripnya sehingga kondisi itu harus diantisipasi dengan hadirnya moda transportasi lain yang tak lain angkutan masal seperti angkutan laut,” tandasnya

Ketua Umum Gapasdap (Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan sungai, Danau dan Penyeberangan), Khoiri Soetomo mengingatkan, berbicara angkutan laut itu antara pemerintah dengan pelaku usaha harus ada kerjasama yang baik, karena pemerintah selaku regulator juga mempunyai tugas menciptakan iklim usaha yang kondusif, salah satunya membuat regulasi yang baik yang bisa diterapkan, dan kedua adalah memberikan fasilitas, seperti alur pelayaran di daerah pelabuhan dimana hari ini masih sangat banyak pelabuhan yang alurnya belum sesuai dengan permintaan yang tidak bisa mendukung oprasional kapal-kapal.

“Maka dari tu, iklim usaha yang kondusif ini, pertama terjadi keseimbangan antara diman dan suplay, kedua terjadi keseimbangan antara sarana dan prasarana, ketiga tentu harus memberikan pentarifan yang memadahi, sebab Indonesia merupakan negara dengan tarif yang terendah bukan hanya di Asian, bahkan di dunia,” ungkap Khoiri

Lanjut khoiri, Mudah-mudahan dengan kita memulai lebih dahulu, akan diikuti oleh pemerintah yang juga akan tergerak untuk menyiapkan fasilitas alur pelabuhannya plus pemerintah juga harus turut serta menciptakan iklim usdaha yang kondusif dengan memberikan standart sefty yang tinggi dengan cara meregulasi ODOL (Overload Overdimensi) dan bisa diimplementasikan. “Karena saat ini ODOL luar biasa parahnya, dan juga ada IMDG Code dimana masih banyak muatan truk yang tidak terdeteksi keberadaannnya sehingga sangat mudah terbakar,” lanjutnya

Kondisi itu tidak bisa dibiarkan berlama-lama, pemerintah harus bisa melihat ini bukan hanya sebagai angkutan umum masal tetapi juga sebagai fungsi infrastruktur yang pemerintah tidak perlu lagi berinvestasi untuk membangun jembatan di semua pulau, ” sudah kami lakukan sehingga pemerintah cukup memberi support, memberi insentif yang yang memadahi,” harapnya

KM Dharma Rucitra VIII armada baru yang diluncurkan ini nantikanya akan berlayar dengan rute dari Surabaya ke wilayah Indonesia bagian Timur khususnya Trans Nusa Tenggara wilayah Selatan ke Ende yang menyinggahi Lembar sebelumnya bahkan hingga Laboan Bajo.

“Untuk sementara, pelayaran perdana akan melayani Surabaya-Balikpapan sebagai uji coba, dan selanjutnya akan kembali seperti jadwal yang telah direncanakan untuk trans Nusa Tenggara (Surabaya-Lembar-Ende-Labuan Bajo),” urai Direktur Operasi PT DLU Rahmatika Ardianto

Rahmatika juga menambahkan, kapal KM Dharma Rucitra VIII dengan Panjang 146 meter dan Lebar 26 meter mempunyai kapasitas 1300 penumpang, Truk 80 unit, Kendaraan kecil 200 unit dengan 2 car dek untuk truk, 3 car dek kendaraan kecil serta ruang ekonomi, ruang klas, ruang eksekutif Sea View yang memanjakan pelangan dapat menikmati laut dari balik jendela kapal serta kamar VIP Sweet yang dilengkapi kamar mandi dalam, fasilitas yang ada diatas kapal ada tempat laundry, potong rambut, tempat olah raga kebugaran, karaoke room, dan diatas kapal ada tempat lintasan untuk lari memutari kapal serta tempat santai juga disediakan.

“Konsep kita itu kapal untuk menunjang industri pariwisata karena banyak juga penumpang kapal yang memang berpergian untuk berpariwisata. Jadi kapal bisa menjadi tempat liburan bagi wisatawan dengan fasilitas yang ada” pungkasnya

Facebook Comments