SURABAYA, BERKASNEWS. COM- Menanggapi atas Kelangkaan solar di wilayah Jawa Timur dewasa ini para pengusaha truk yang tergabung diAsosiasi Pengusaha Truk Indonesia ( Aptrindo) Kota Surabaya. Yang dipimpinan Putra Lingga, bahwa sebenarnya pertamina tidak membatasi tapi mengenali sebab koutanya oktober memang sudah habis,” kami sangat berterimahkasih kepada pertamina yang menyuport Aptrindo, sebagai mitra yang baik kami tidak pernah keluar kata-kata stop operasi apalagi mengancam,” kata ketua DPC Aptrindo Surabaya Putra Lingga, jumat (15/11/2019)
Dikatakan, sejak BP Migas mencabut SK itu, kata Lingga, tidak ada pembatasan tapi hanya mengenali makanya pertamina terus mengglontor ,” agar logistic dijawa timur khususnya surabaya tetap stabil, hanya saja kita harus sabar antri 2 atau 3 jam, itupun kita masih bersyukur kalau dibandingkan diluar jawa antri hingga 3 hari,”lanjut Lingga
Namun, ia meyakini, kelangkaan solar tersebut hanya terjadi sampai, 31 Desember 2019. Untuk itu, Lingga mengajak anggotanya agar bersabar dan tetap bersikap tidak ada masalah.
Masih kata Lingga, Pertamina telah menggelontorkan sekitar 25% lagi pasokan solar di 8 titik stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Surabaya. Ia menyebut, kedelapannya ada di SPBU Jalan M. Nasir, Jalan Jakarta, Jalan Gresik Jalan Ikan Dorang, Jalan Podo Trisno, Jalan Osowilangun, dan Jalan Margomulyo.
“Itu yang kami inginkan. Karena lokasi-lokasi itu adalah jalur logistik, seperti Teluk Lamong dan Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan itu merupakan jalur logistik ekspor dan import”tandasnya
Disamping itu kata Lingga, ” kami bersilaturohim ke pertamina tidak serta merta kirim surat apalagi dengan ancaman, itu bedahnya kami dengan organisasi lain, bahkan kita mengajak pada masyarakat yang berekonomi mampu untuk berpindah dari bio solar ke dex, biarkan solar itu dipakai masyarakat yang berhak, contohnya mobil diesel pajero, Fortuner dan Kijang”pungkasnya. (han)